Manajer Luno Indonesia: Tidak ada kepastian perubahan harga Bitcoin pasca halving

Redaksi
By -
0

Nesia.Top, 18 April 2024  - Aditya Wirawan, Manajer  Luno Indonesia, mengungkapkan pandangannya terkait momentum pasca halving Bitcoin. Ia menekankan bahwa meskipun halving telah diatur dalam algoritma jaringan Bitcoin untuk mengurangi inflasi, namun tidak ada kepastian mengenai perubahan harga setelah halving. Siklus yang terjadi sekitar empat tahun ini dianggap berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya.



Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Aditya menyatakan bahwa tidak ada yang dapat memprediksi apakah harga Bitcoin akan mengalami penurunan, kenaikan, atau tetap stabil setelah halving yang terjadi pada bulan April. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa halving tidak selalu berdampak signifikan pada harga Bitcoin, seperti yang diyakini oleh banyak analis.


Luno Indonesia juga menegaskan bahwa halving tidak begitu berpengaruh pada harga Bitcoin, sejalan dengan pandangan Aditya Wirawan. Dengan demikian, penting bagi para pelaku pasar untuk tetap waspada dan tidak terlalu mengandalkan momentum pasca halving sebagai jaminan kenaikan harga Bitcoin.


Aditya menyatakan bahwa siklus halving kali ini memiliki perbedaan yang jelas dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. Hal ini terlihat dari fakta bahwa Bitcoin untuk pertama kalinya dalam sejarahnya menguji harga tertinggi baru menjelang halving.


Selain itu, kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya minat dari investor institusional. Hal ini terjadi setelah adanya persetujuan untuk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat.


Namun, Aditya juga mengingatkan bahwa meskipun halving dianggap sebagai faktor utama yang mendorong kenaikan harga Bitcoin, tidak ada jaminan bahwa hal ini akan terus terjadi di masa depan.


Beberapa bulan menjelang halving, ETF Bitcoin pertama di AS telah mendapatkan persetujuan dan lebih dari 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp95 triliun aliran dana telah mengalir ke ETF Bitcoin. Pada bulan Maret, harga Bitcoin mencapai titik tertinggi sebesar lebih dari Rp1 miliar di platform Luno.


Pada halving pertama yang terjadi pada tahun 2012, harga Bitcoin hanya sebesar 12 dolar AS. Namun, setelah halving pertama tersebut, harga BTC melonjak drastis dari 12 dolar AS menjadi sekitar 1.000 dolar AS pada akhir tahun 2013.


Halving kedua terjadi pada tanggal 9 Juli 2016 dengan harga Bitcoin sekitar 640 dolar AS. Kemudian, pada bulan Juli 2017, harga Bitcoin naik lagi menjadi sekitar 2.550 dolar AS.


Pada saat halving ketiga pada 11 Mei 2020, harga Bitcoin berada di level 8.750 dolar AS. Namun, setahun setelahnya, harga Bitcoin melonjak tajam hingga mencapai 62.000 dolar AS. Kenaikan harga yang signifikan ini menunjukkan potensi pertumbuhan nilai Bitcoin yang sangat tinggi dalam kurun waktu yang relatif singkat.


Saat ini, halving Bitcoin yang keempat diperkirakan akan segera terjadi. Meskipun fluktuasi harga terus terjadi, Luno mencatat bahwa halving tidak akan berdampak pada jumlah dan sifat Bitcoin yang dimiliki oleh para penambang. Halving hanya akan mempengaruhi imbalan yang diterima oleh para penambang Bitcoin.


Halving yang akan datang ini akan mengurangi imbalan yang bisa diterima oleh para penambang Bitcoin dari 6,25 menjadi 3,125 Bitcoin per blok. Meskipun demikian, halving ini juga dapat memicu peningkatan nilai Bitcoin secara keseluruhan, mengingat keterbatasan pasokan yang semakin berkurang seiring berjalannya waktu.


Dalam hal halving pertama pada tahun 2012, hanya ada 43.000 alamat Bitcoin yang terdaftar. Namun, pada halving kedua pada tahun 2016, jumlah alamat tersebut melonjak menjadi tujuh juta. Saat ini, jumlah alamat Bitcoin telah mencapai lebih dari 46 juta, dengan masing-masing alamat mengandung lebih dari 1 dolar AS.


Meskipun terjadi halving, total persediaan Bitcoin tidak akan menurun. Luno menjelaskan bahwa persediaan Bitcoin akan terus bertambah hingga mencapai batas maksimum 21 juta koin pada sekitar tahun 2140. Hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin akan tetap menjadi aset yang langka di masa depan.


Halving merupakan peristiwa yang dirancang untuk mengendalikan laju penambahan Bitcoin baru dengan mengurangi imbalan bagi para penambang. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa Bitcoin tetap memiliki sifat kelangkaan yang membuatnya menjadi aset yang diminati oleh banyak orang di seluruh dunia.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!