GerungNews.com, 27 April 2024 Pendiri perusahaan Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, telah meninggal dunia pada usia 96 tahun pada Rabu pukul 01.00 WIB. Kabar duka ini disampaikan oleh Tantowi Yahya, seorang pembawa acara yang pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, melalui unggahan di akun Instagram miliknya, @tantowiyahyaofficial, pada Rabu.
Tantowi Yahya menuliskan, "Telah berpulang ke pangkuan-NYA, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo pada hari Rabu, 24 April, jam 01.00 WIB dini hari pada usia 96 tahun (5 Januari 1928 - 24 April 2024). Innalillahiwainnailaihirojiun," dalam unggahan tersebut. Unggahan tersebut juga berisi doa dan penghormatan atas kebaikan dan amal ibadah yang dilakukan oleh Mooryati Soedibyo selama hidupnya.
Tantowi Yahya juga menambahkan, "Selamat jalan Bu Moor. Semoga seluruh amal ibadah dan kebaikan ibu semasa hidup akan meringankan langkah ibu kembali ke pangkuan-NYA. Saya bersaksi ibu adalah orang baik yang telah banyak berbuat bagi bangsa ini." Dengan demikian, Indonesia kehilangan salah satu tokoh yang berjasa dalam industri kecantikan dan perawatan kulit di tanah air.
Tantowi mengenang Mooryati sebagai seorang wanita pengusaha yang memiliki visi yang jelas. Selain itu, ia juga menekankan bahwa jamu racikannya telah memberikan banyak manfaat bagi kesehatan masyarakat dan telah membanggakan nama Indonesia di berbagai negara di luar negeri.
Ucapan duka cita datang dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Mooryati Soedibyo. Ibu Mooryati Soedibyo adalah seorang wanita yang inspiratif, pelopor dalam pemberdayaan perempuan, dan telah memberikan banyak kontribusi dan pengabdian bagi kemajuan perempuan di Indonesia. Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, menyampaikan harapannya agar Tuhan memberikan kekuatan dan keikhlasan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada usia 96 tahun pada Rabu pukul 01.00 WIB. Jenazah pendiri Mustika Ratu ini dimakamkan pada Rabu siang di pemakaman keluarga yang terletak di daerah Tapos, Bogor, Jawa Barat. Prosesi pemakaman dilakukan dengan upacara militer. Mooryati Soedibyo merupakan cucu dari Raja Kasunanan Surakarta Paku Bowono X dan ia memulai bisnis jamu pada tahun 1975 serta mendirikan Mustika Ratu pada tahun 1978.
Selain itu, Mustika Ratu juga memproduksi berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang dipasarkan di Indonesia dan mancanegara, termasuk di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Serikat. Mooryati Soedibyo juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia yang diadakan setiap tahun sejak tahun 1992. Kepergian Mooryati Soedibyo merupakan kehilangan yang besar bagi perempuan Indonesia dan warisan serta kontribusinya akan terus dikenang.
Mooryati adalah cucu dari Raja Kasunanan Surakarta Paku Bowono X yang memulai usaha jamu pada tahun 1975 dan mendirikan perusahaan Mustika Ratu pada tahun 1978. Perusahaan ini kemudian berkembang pesat dan memproduksi berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang berhasil dipasarkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara seperti Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.
Selain itu, Mooryati juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia yang telah diadakan setiap tahun sejak tahun 1992. Dedikasinya dalam mempromosikan kecantikan dan kesehatan Indonesia tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional telah memberikan kontribusi besar bagi industri kecantikan dan kesehatan Indonesia.
Jenazah Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, akan dimakamkan di Tapos, Bogor, Jawa Barat. Informasi ini dikonfirmasi oleh Corporate PR & Promotion Manager Mustika Ratu, Mega Angkasa. Pemakaman akan dilakukan pada Rabu siang sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Sebelumnya, jenazah disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jl. Mangunsarkoro no 69, Jakarta-Pusat, Menteng. Mega Angkasa menyatakan bahwa jenazah akan berangkat ke tempat peristirahatan terakhir di Tapos, Bogor setelah Ba'da Dzuhur. Proses pemakaman akan dilakukan dengan penuh penghormatan dan kesakralan.
Putri dari pendiri Mustika Ratu, Putri Kus Wisnu Wardani, juga telah mengkonfirmasi kabar duka atas meninggalnya sang ibu, Mooryati Soedibyo. Semua pihak diharapkan dapat memberikan doa dan penghormatan terakhir kepada almarhumah dalam prosesi pemakaman yang akan dilaksanakan. Semoga almarhumah diberikan tempat yang layak di sisi-Nya.
Mooryati wafat pada usia 96 tahun dan saat ini tengah disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Almarhumah meninggalkan lima orang anak, yaitu Djoko Ramiadji, Putri Kus Wisnu Wardani, Dewi Nurhandayani, Haryo T. Baskoro, dan Yulita Warastuti.
Beliau merupakan cucu dari Raja Kasunanan Surakarta Paku Bowono X yang memulai bisnis jamu pada tahun 1975 dan mendirikan Mustika Ratu pada tahun 1978. Mustika Ratu kemudian berkembang menjadi produsen berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang dipasarkan di dalam dan luar negeri, termasuk di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.
Mooryati juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia yang diadakan setiap tahun sejak tahun 1992. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2004-2009. Mooryati juga diakui oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia dan dijuluki sebagai "Empu Jamu". Pada tahun 2007, namanya masuk dalam urutan ke-7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia.
Sekilas tentang Moeryati Soedibyo
Putri Tertinggi Kerajaan Mooryati Soedibyo dari Kasunanan Surakarta (5 Januari 1928 - 24 April 2024) adalah seorang politisi dan pengusaha Indonesia yang merupakan anggota keluarga kerajaan Surakarta Sunanate. Ia menjabat sebagai direktur utama Mustika Ratu, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dari tahun 2004 hingga 2009, dan direktur nasional Puteri Indonesia, yang mengirimkan kontestan ke Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational. Pada tahun 2007, ia juga menduduki peringkat ke-7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia. Mooryati Soedibyo tercatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai pemenang gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai "Empu Jamu".
Sebagai anggota keluarga kerajaan Jawa, ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah dan tumbuh besar di istana Surakarta Sunanate. Ia belajar tentang obat herbal dan kosmetik tradisional Jawa dari neneknya; pengetahuan tradisional yang dijaga oleh keluarga kerajaan dianggap lebih unggul daripada yang diketahui oleh masyarakat umum. Soedibyo memperoleh gelar sarjana dalam bidang sastra Inggris dari Universitas Terbuka Indonesia, gelar magister dalam bidang sastra Inggris dari Universitas Sebelas Maret, dan gelar doktor dalam manajemen strategis dari Sekolah Ekonomi Universitas Indonesia. Pada tahun 1956, ia menikah dengan Soedibyo Purbo Hadiningrat.
Cucu dari Pakubuwana X, ia menerima pendidikan tradisional di istana yang menekankan sopan santun, tarian klasik, karawitan, batik, pengetahuan tentang tanaman bergizi, meracik ramuan, dan kosmetik tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, lagu-lagu tradisional, aksara Kawi, dan seni lainnya.
Soedibyo mendirikan perusahaan kosmetik Mustika Ratu pada tahun 1975.[8] Perusahaan ini juga mengoperasikan resor spa miliknya sendiri. Pada tahun 2002, ia dinobatkan sebagai Pengusaha Tahun Ini oleh Ernst & Young Indonesia.
Soedibyo menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah dan sebagai anggota[9] dan wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Pada tahun 1990, Soedibyo mendapatkan lisensi untuk kontes kecantikan Puteri Indonesia dan menjadikan dirinya sebagai direktur nasional.
Pada tahun 2016, ia menerbitkan otobiografi Menerobos Tradisi Memasuki Dunia Baru, The Untold Story.
Soedibyo meninggal pada 24 April 2024, pada usia 96 tahun.