GerungNews.com, 2 Mei 2024 -Pada kesempatan IsDB Annual Meeting di Riyadh, Arab Saudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpartisipasi dalam panel diskusi yang berjudul "Future Vision Symposium". Dalam acara tersebut, beliau menjadi satu-satunya pembicara perempuan di antara dua pejabat tinggi Saudi Arabia yang turut serta dalam diskusi tersebut.
Menkeu menyatakan bahwa pada hari terakhir di Riyadh, beliau memiliki kesempatan untuk berbicara dalam panel diskusi yang sangat bergengsi. Bersama dengan HRH Prince Abdulaziz Al-Saud, Putra Raja Salman dan Menteri Energi Saudi Arabia, serta Presiden IsDB Al Jasser, diskusi tersebut menjadi momen penting dalam acara tersebut.
Ungkapan Menkeu tersebut diambil dari akun Instagram resmi miliknya @smindrawati. Dengan kehadiran dalam panel diskusi yang bergengsi tersebut, Sri Mulyani Indrawati menunjukkan peran serta dan kontribusinya dalam forum internasional yang penting bagi perkembangan ekonomi dan keuangan global.
"Tentu saja merupakan suatu kehormatan dan keistimewaan," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, topik mengenai pentingnya Transisi Energi serta bagaimana upaya setiap negara dan dunia dalam menghadapi tiga tantangan krusial (Trilemma) yaitu: Keamanan Energi - Keberlanjutan Energi - Keterjangkauan Energi, menjadi fokus utama dalam diskusi.
Menurut Menteri Keuangan, Energi adalah kebutuhan dasar manusia sekaligus menjadi tantangan pembangunan untuk membangun dan menyediakan (Keamanan Energi) secara terjangkau bagi masyarakat. Di sisi lain, perhatian terhadap aspek keberlanjutan planet untuk menghindari ancaman perubahan katastropik mendorong transisi menuju Energi yang hijau dan terbarukan (Keberlanjutan).
Menkeu juga mengungkapkan bahwa transisi energi menuju zero emission dan peningkatan energi terbarukan merupakan langkah yang penting bagi Indonesia. Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan desain kebijakan yang kompleks dan sensitif. Selain itu, pembiayaan yang besar dan menantang juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam proses transisi energi ini.
Selain fokus pada desain kebijakan dan pembiayaan, Menkeu juga menyoroti pentingnya APBN yang sehat dan kuat. Strategi pendanaan global yang efektif juga menjadi kunci dalam menjalankan transisi energi secara efektif dan berkelanjutan. Negara dan Islamic Development Bank juga diharapkan dapat turut serta dalam menjawab tantangan masa depan yang semakin kompleks dan dinamis.
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga menyampaikan rasa senangnya karena Indonesia mendapat respek dari seluruh panelis dan audience. Hal ini menunjukkan bahwa upaya Indonesia dalam menjalankan transisi energi menuju zero emission dan peningkatan energi terbarukan telah mendapat apresiasi yang positif dari berbagai pihak.