Jerman (10/11) - Dilansir dari reuters.com Elon Musk baru-baru ini mengungkapkan dukungannya terhadap partai Alternative for Germany (AfD) menjelang pemilihan nasional yang akan datang di Jerman. Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, Musk memperkenalkan Alice Weidel, kandidat kanselir dari AfD, sebagai sosok yang layak untuk memimpin Jerman.
Pernyataan ini menandai keterlibatan Musk dalam politik Eropa, yang menarik perhatian banyak pihak, terutama mengingat pengaruhnya yang besar di dunia teknologi dan bisnis.
Musk dan Weidel sepakat bahwa Jerman menghadapi berbagai tantangan serius, termasuk kebijakan energi yang dianggap tidak rasional, birokrasi yang berlebihan, serta masalah imigrasi yang tidak terkelola dengan baik.
Dalam diskusi mereka, keduanya menekankan pentingnya menjaga identitas budaya Jerman di tengah arus globalisasi yang semakin kuat. Pandangan ini mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap dampak negatif dari kebijakan yang ada saat ini, yang dinilai dapat mengancam nilai-nilai tradisional Jerman.
Namun, dukungan Musk terhadap AfD tidak lepas dari kontroversi. Partai ini sering kali dikritik karena pandangan konservatif dan nasionalisnya, dengan beberapa cabang di Jerman timur yang bahkan dikategorikan sebagai ekstremis dan berada di bawah pengawasan badan intelijen dalam negeri.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, juga menyatakan keprihatinannya terhadap intervensi Musk dalam pemilihan umum, terutama mengingat keinginan AfD untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia, yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut dalam politik Eropa.