Gerakan Rakyat Anti Oligarki Gelar Aksi Penolakan PSN PIK 2

Redaksi
By -
0



Tangerang (8/1) - Gerakan Rakyat Anti Oligarki melakukan aksi di kampung Kramat Desa Kohod Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang pda Rabu (8/1). Salah satu orator  Marwan Batubara dalam mengawali orasinya mengatkan bahwa ada preman-preman yang mengancam tim Survei lokasi aksi.


“Aksi ini adalah Gerakan Rakyat Anti Oligarki yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Kami satu dengan Said Didu, walaupun mereka mengancam kedatangan Said Didu,” ujar Marwan.


 Selanjutnya Marwan menyampaikan bahwa dalam perjalanan 70th merdeka. Kita bahkan kembali terjajah akibat ulah oligarki. 



“Mereka telah menihilkan kedaulatan rakyat yang dikomandoi Aguan dan Jokowi  yang sudah menetapkan PIK2 sebagai PSN.Jokowi telah membuat kebijakan otoriter tanpa persetujuan DPR RI. Pelaksanaan PSN PIK 2 telah dikawal oleh aparatur negara dan para pejabat dan preman-preman,” jelasnya.


Atas nama investasi dan pembukaan lapangan kerja, PIK  2 telah menyengsarakan warga Tangeraang di 9 kecamatan karena kehilangan mata pencaharian sebagai Nelayan dan usaha tambak ikan.



Marwan lebih lanjut menyatakan beberapa tuntutan seperti:

Deklarasi gerakan rakyat anti oligarki. Menuntut Presiden Prabowo hentikan PSN PIK 2. Menuntut DPR RI MENCABUT PSN PIK 2. Menjamin proses hukum ppara pihak yang terlibat PSN PIK 2. Menuntut ganti rugi yang telah menjadi korban PIK2. 

Selain itu mengajak rakyat Indonesia untuk ikut gerakan rakyat anti oligarki dan meengembalikan daulat rakyat dari tangan oligarki.


Hadir dalam aksi tersebut para tokoh nasional seperti Abraham Samad, Mayjen TNI Purn Soenarko, Ustad Alfian Tanjung, Roy Suryo,  Suripto dan tokoh banten seperti Saepudin Juhri  serta ribuan masyarakat dari berbagai daerah. 


Tags:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!