JAKARTA - Wakil Sekjen DPP Gerakan Rakyat Hanif Nugroho, mengungkapkan pada Rabu (19/03/2025) media Tempo mendapatkan kiriman bangkai kepala babi yang ditujukan untuk Francisca Christy (Cica). Cica adalah wartawan desk politik Tempo yang juga host siniar bocor alus politik.
"Sebelumnya juga Wartawan desk politik Tempo yang juga siniar bocor alus politik Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran mendapatkan teror secara berulang, pada 5 Agustus 2024 kaca mobilnya di pecahkan oleh dua orang yang berkendara motor dan 3 September 2024 kaca mobilnya kembali dirusak oleh dua orang yg berkendara motor," kata Hanif.
Siniar bocor alus politik digemari oleh publik karena keberanian mereka menyajikan hasil investigatif yang sensitif, kata Hanif, mengungkap konspirasi yang melibatkan tangan kekuasaan dan alat negara.
"Kebebasan pers adalah garda terdepan demokrasi. Ancaman terhadap jurnalis Tempo bukan sekadar teror personal, tapi serangan pada hak rakyat mendapatkan informasi. Melindungi wartawan berarti melindungi suara kita semua," ujar Hanif.
Kami Gerakan Rakyat berpandangan bahwa paket kiriman kepala babi yang dikirimkan pada Tempo untuk Cica, lanjut Hanif, jelas adalah bentuk teror terhadap kebebasan pers, itu adalah usaha menakut-nakuti untuk membungkam keberanian Tempo dan siniar bocor alus politik dalam mengungkap fakta dari hasil investigasi jurnalistik yang independen.
"Teror pada Tempo adalah teror pada kebebasan pers dan itu berarti teror pada kebebasan berpendapat yang di jamin oleh konstitusi UUD 1945. Pers adalah pilar ke-4 dari demokrasi, harus dijamin tumbuh dengan bebas agar kontrol terhadap penyelenggaraan kekuasaan berjalan sehingga bangsa ini terhindar dari penyalahgunaan kekuasaan yang sewenang-wenang," jelasnya.
Selain itu, Gerakan Rakyat menyampaikan solidaritas kepada kawan-kawan jurnalis Tempo khususnya dan seluruh insan pers pada umumnya untuk jangan takut, teror dalam bentuk apapun menandakan bahwa ada pihak yang panik terhadap kebenaran yang diungkap. Kami mendorong upaya hukum yang dilakukan Tempo untuk mengungkap pelaku yang bertanggung jawab dibalik teror ini. Dan penegak hukum tidak boleh melakukan pembiaran terhadap peristiwa ini untuk tegaknya hukum dan tegaknya demokrasi di Indonesia.
"Cica, Hussein dan lainnya di siniar bocor alus politik Tempo kami bersama kalian, kami menghaturkan hormat setinggi-tingginya dan salute atas keberanian kalian, kalian adalah sedikit orang yang terus menyalakan lilin di tengah kegelapan demokrasi Indonesia," pungkasnya.